loading...
Pernakah Anda melihat teratai?
Hampir setiap orang mungkin akan menjawab pernah. Namun jika pertanyaannya kita
tambah, pernakah Anda melihat teratai di habitat aslinya? Mungkin ada
diantara kita yang menjawab pernah dan ada pula yang menjawab tidak pernah.
Bahkan ada diantara kita yang tidak tahu di mana habitat asli bunga suci tersebut.
Apa sebenarnya teratai itu? Teratai
(Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae.
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily atau waterlily.
Di Indonesia, teratai juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus Nelumbo
(lotus/seroja/padma). Teratai sudah dibudidayakan bangsa Cina sejak 1200 SM. Tanaman
ini merupakan tanaman asli dari Timur Tengah, Asia, Australia dan New Guinea.[1]
Habitat asli teratai adalah pada air berlumpur, misalnya
kolam yang dangkal, laguna, rawa-rawa dan ladang yang basah. Jadi, habitat asli
bunga yang indah ini justru tidak indah dan kadang-kadang berbau tidak sedap. Loh,
mengapa bunga ini justru dianggap sebagai bunga suci?
Istilah bunga suci sebenarnya berkembang dari mitologi. Bangsa
Cina, Mesir, Yunani dan India menempatkan bunga teratai sebagai perlambang
kesucian. Di Cina, Dewi Kwan Im, dewi welas asih pelindung kaum miskin
digambarkan selalu duduk dalam singgasana bunga teratai. Lain halnya di India,
mekarnya bunga teratai menjadi perlambang pencapaian kesempurnaan menuju
nirwana. Dan di Mesir, teratai melambangkan kelahiran kembali Dewa Osiris. [2]
Ada sekitar 200
spesies tanaman teratai, 50 spesies di antaranya sudah dikenal dan
dibudidayakan, yaitu: Nymphaea alba, Nymphaea amazonium, Nymphaea
ampla, Nymphaea blanda, Nymphaea caerulea, Nymphaea calliantha, Nymphaea
candida, Nymphaea capensis, Nymphaea citrina, Nymphaea colorata, Nymphaea
elegans, Nymphaea fennica, Nymphaea flavovirens, Nymphaea gardneriana, Nymphaea
gigantea, Nymphaea heudelotii, Nymphaea jamesoniana, Nymphaea lotus, Nymphaeae
lutea, Nymphaea mexicana, Nymphaea micrantha, Nymphaea odorata, Nymphaea
pubescens, Nymphaea rubra, Nymphaea rudgeana, Nymphaea stellata, Nymphaea
stuhlmannii, Nymphaea sulfurea, Nymphaea tetragona dan Nymphaea tuberosa.[3]
Percaya atau tidak, hampir semua bagian tanaman teratai
bisa digunakan sebagai bahan pangan. Daunnya bermanfaat untuk menurunkan panas,
sakit kepala hingga diare. Jika daun dibakar (abunya) dapat menghentikan
pendarahan pada paru-paru, hidung dan rahim karena efek homeostatic yang
dimiliki. Daun teratai juga bersifat diuretic dan dapat mengobati diare.
Dalam kuliner Cina, daun ini sering digunakan sebagai pembungkus makanan atau
nasi agar baunya harum dan tahan lama.
Selain daun, biji teratai juga sumber pangan yang potensial
karena kaya akan kandungan protein. Aneka kue, minuman atau puding lebih harum
dan gurih dengan menambahkan biji teratai. Selain rasanya yang gurih, biji ini
juga bermanfaat untuk kesehatan jantung, limpa dan ginjal. Efek astringen
(mendinginkan dan mengikat selaput lendir) yang dimiliki dimanfaatkan untuk
mengobati diare kronik. Efek sedatif (menenangkan) yang dimiliki juga
berguna sebagai obat insomnia dan palpitasi (detak jantung
cepat).
Umbi teratai dapat diolah menjadi acar, tumisan, keripik,
dodol atau aneka dessert lainnya. Jika rajin mengkonsumsi, Anda bisa
terbebas dari demam, batuk berdarah, tekanan darah tinggi dan wasir karena umbi
ini mengandung Mucilage (lendir) yang sarat manfaat.
Wah, menarik bukan? Meskipun
ia hidup di tempat yang kotor dan bau, namun ia dapat memberikan sejuta manfaat
bagi manusia. Bahkan aromanya yang harum semerbak banyak digunakan dalam
pengobatan energi bunga (flower’s Bach Remedies). Aroma teratai
dipercaya memiliki kekuatan yang dapat meningkatkan vitalitas dan mempunyai
efek menenangkan.
Jika ditinjau dari perspektif ekonomi, teratai cukup
menjanjikan. Harga pasarannya saat ini berkisar antara 25 ribu-40 ribu,
tergantung jenis dan ukurannya. Hidup dan pengembangbiakkannya sangat mudah,
asal ada air dan lumpur.
Nah, tertarik untuk mencoba
mengembangbiakkan?
Referensi :
[1] http://www.anneahira.com/bunga/teratai.htm
[2] http://budiboga.blogspot.com/2006/08/bunga-teratai.html
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/teratai.htmlloading...
Berikan komentar Anda untuk kebaikan Kita bersama
EmoticonEmoticon