Rantai adalah hubungan
yang saling terkait antara satu komponen dengan komponen lainmembentuk satu garis lurus, dimana terjadi
suatu aliran antar komponen tetapi komponen itu tidak mengalami transformasi
menjadi komponen lain. Rantai yang mengalami percabangan akan membentuk jaringan,
sedangkan jika aliran komponen itu kembali ke komponen awal disebut siklus.
Siklus adalah proses
transformasi suatu komponen menjadi komponen lain membentuk satu garis lurus
yang kemudian akan kembali menjadi komponen awal sehingga seolah-olah membentuk
lingkaran yang tidak terputus. Proses ini berlangsung secara terus-menerus.
Ikan
bernapas dengan Insang(branchia) yang terdapat di sisi kanan dan
kiri kepala (kecuali ikan Dipnoi yang bernapas dengan paru-paru). Insang berbentuk lembaran-lembaran
tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang
berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan
kapiler-kapiler darah.
Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan
tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen
terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan O2
berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati
ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada
ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Fungsi Insang dan Labirin:
Insang tidak saja berfungsi sebagai
alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai
1.Alat ekskresi garam-garam,
2.Penyaring makanan,
3.Alat pertukaran ion,
4.Osmoregulator.
Beberapa
jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari
insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak
teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada
kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan
gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan
mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Bagian-bagian Insang :
Insang ikan tersusun atas
bagian-bagian berikut ini :
1.Tulang Lengkung Insang sebagai tempat melakeatnya tulang tapis
insang dan daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran
syaraf
2.Tutup Insang (Operkulum), hanya terdapat pada ikan bertulang
sejati, sedangkan pada ikan bertulang rawan, tidak terdapat tutup insang. Operkulum berfungsi melindungi
bagian kepala dan mengatur mekanisme aliran air sewaktu bernapas.
3.Membran Brankiostega (selaput tipis di tepi operkulum),
berfungsi sebagai katup pada waktu air masuk ke dalam rongga mulut.
6.Saringan Insang (Tapis Insang), berfungsi untuk menjaga agar
tak ada benda asing yang masuk ke dalam rongga insang.
7.Mulut Ikan.
8.Labirin.
9.Pulmonis.
10.Duktus pnemautikus.
Mekanisme pernapasan Ikan
Mekanisme pernapasan pada ikan
diatur oleh mulut dan tutup insang, terdiri atas 2 tahap, yakni inspirasi dan
ekspirasi. Pada Fase Inspirasi, saat tutup insang mengembang, membran
brankiostega menempel rapat pada tubuh, sehingga air masuk melalui mulut dan
terdorong ke arah daerah insang.. Air dengan oksigen yang larut
di dalamnya membasahi filamen insang yang penuhi kapiler darah. Oksigen dalam
air akan berdifusi ke dalam sel-sel insang. Hemoglobin darah di
dalam pembuluh mengikat oksigen dan membawanya beredar ke seluruh jaringan
tubuh. Dalam jaringan tubuh, darah akan melepaskan oksigen dan mengikat karbon
dioksida. Sebaliknya pada Fase Ekspirasi, jika mulut ditutup, tutup
insang mengempis, rongga faring menyempit, dan membran brankiotega melonggar
sehingga karbon dioksida yang dibawa oleh darah dari jaringan akan keluar dari
tubuh ke air secara difusi bersama air melalui celah dari tutup insang.
Hal-hal yang berkaitan dengan sistem pernapasan :
1.Perairan harus mengandung O2 cukup banyak
2.Bila perairan kurang O2, ikan akan antara
lain :
a. menuju permukaan
b. menuju tempat pemasukkan air
c. menuju tempat air yg berarus
3.Daun insang harus dalam keadaan lembab
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2:
1.Ukuran dan umur (stadia hidup) : ikan-ikan
kecil membutuhkan O2 lebih besar
2.Aktivitas ikan : yang aktif berenang
membutuhkan O2 lebih besar
3.Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan O2 lebih besar
4.Stadia reproduksi : ikan yang bereproduksi
membutuhkan O2 lebih besar
2.17
g/100 ml (25 °C)
18.0 g/100 ml (80 °C)
67.0 g/100 ml (100 °C)
Acidity (pKa)
−0.13–1.22
Dipole moment
3.64
D (calculated)
LD50
192
mg/kg (rat, oral)
Kafein merupakan alkaloid xantin berwarna putih dan berasa pahit yang berfungsi
sebagai stimulan psikoaktif dan dapat
mempercepat produksi urin pada manusia dan hewan. Pada tanaman, kafein
berfungsi sebagai pestisida alam yang dapat melindunginya dari serangan
serangga dan menyebabkan paralisis
(kelumpuhan) terhadap serangga tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, kafein
pada tanaman paling banyak terdapat pada kopi, teh dan coklat yang kita
konsumsi setiap hari. Sehingga kita tidak mengetahui resiko apa yang mungkin
timbul akibat konsumsi kafein yang berlebihan (Yosef, 2008).
Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi, daun teh,
daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar. Kafein
memiliki berat molekul 194.19 dengan rumus kimia C8H10N8O2
dan pH 6.9 (larutan kafein 1% dalam air). Secara ilmiah, efek langsung dari
kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak
langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efek
samping berupa rasa gelisah (neuroses),
tidak dapat tidur (insomnia), dan
denyut jantung tak berarturan (tachycardia)
(Hermanto, 2007).
Kafein atau 1,3,7-trimetilxantina
[1,3,7-Trimetil-1H-purin-2, 6 (3H, 7H)-dione] adalah alkaloid alami yang
ditemukan di pohon kopi, kakao, teh (bagian dari Tein kimia kompleks), cola, guarana (bagian dari guaranina), dan minuman yang mengandung
kafein. Pada suhu kamar berbentuk padatan putih dan tidak berbau (Anonim,
2009).
Di dalam dunia suplemen/nutrisi olahraga, kafein
dikategorikan sebagai pharmacological
sports ergogenic yang memiliki fungsi kerja seperti hormon atau zat neurotransmitter alami tubuh sehingga
membuat kafein dapat meningkatkan performa fisik dengan berperan dalam berbagai
proses metabolik tubuh (Irawan, 2009).
Kafein adalah senyawa obat. Kafein berperan
merangsang sistem saraf pusat (menghilangkan rasa kantuk dan rasa perhatian
yang aktif) dengan bertindak pada sinapsis,
tindakan diuretik ringan dan memiliki
efek vasodilator iritasi selaput
perut. Untuk tindakan merangsang digunakan sebagai obat penawar dari obat hipnotik. Efek negatif dari overdosis
adalah kegembiraan, insomnia, tremor, mual, muntah, peningkatan buang
air kecil, takikardia, extrasystole (Anonim, 2009).
Dari beberapa literatur, diketahui bahwa kopi dan
teh banyak mengandung kafein dibandingkan jenis tanaman lain, karena tanaman
kopi dan teh menghasilkan biji kopi dan daun teh dengan sangat cepat, sementara
penghancurannya sangat lambat. Berikut adalah kandungan kafein dalam beberapa
produk :
Produk
Kandungan Kafein
Secangkir Kopi
Secangkir Teh
Sebotol
Coca-cola
Minuman energi
(Kratingdaeng, M-150, Galin Bugar, dll)
Kopi Instan
Kopi Moka
(mentah)
Kopi Moka
(sangrai)
Kopi Robusta
Jawa
Kopi Arabika
Kopi Liberika
(mentah)
Kopi Liberika
(sangrai)
85 mg
35 mg
35 mg
50 mg
2.8 – 5.0%
1.08%
0.82%
1.48%
1.16%
1.59%
2.19%
(Hermanto, 2007)
Jika melihat dari komposisinya, maka yang perlu
diwaspadai dari minuman berenergi adalah kandungan kafeinnya. Mengutip beberapa
hasil penelitian, dosis 100-150 mg kafein merupakan batas amam konsumsi
manusia, dan efek yang diberikan pada takaran ini adalah dapat meningkatkan
aktivitas mental yang membuat orang selalu terjaga, sehingga dosis anjuran
konsumsi dari produsen minuman berenergi adalah 2-3 kali atau setara dengan
100-150 mg kafein seharinya. Hal ini sebenarnya beresiko terutama bila konsumsi
dari minuman berenergi masih disertai dengan minum kopi (Hermanto, 2007).
Kafein merupakan suatu stimulan sistem saraf pusat
dan metabolit dan secara medis dapat mengurangi rasa capek dan mengembalikan
mental saat lemah. Kafein untuk stimulan pada system saraf pusat terjadi pada
saat konsentrasi tinggi, sehingga meningkatkan kewaspadaan/kesiapan dan
kemampuan jelajah, kecepatan, fokus serta koordinasi terhadap tubuh yang baik.
Dalam tubuh, kafein dimetabolisme menjadi beberapa senyawa yang dapat dilihat
pada gambit dibawah ini (Yosef, 2008):
Kafein dimetabolisme dalam hati menjadi tiga
metabolit primer, yaitu: paraxanthine (84%), theobromine (12%), and
theophylline (4%). Kafein diabsorbsi (diserap) oleh lambung dan usus halus 45
menit setelah pemberian. Fungsi ketiga metabolit tersebut didalam tubuh adalah
sebagai berikut (Yosef, 2008) :
1.Paraxanthine (84%): untuk meningkatkan lipolisis
(lisis terhadap lemak), dan meningkatkan gliserol dan asam lemak bebas dalam
plasma darah.
2.Theobromine (12%): memperlebar pembuluh darah dan
meningkatkan volume urin.
3.Theophylline (4%): relaksasi otot halus pada
bronkus, dan digunakan untuk mengobati penyakit asma.
Dalam
waktu 15 menit setelah anda meminum secangkir kopi, maka anda akan mengalami
hentakan energi yang anda cari. Tetapi karena kafein tetap tinggal di dalam
sistem tubuh anda selama 12 jam, maka pengaruhnya baru akan terus ada dalam
waktu yang lama (Rudy, 2009).
Anonim. 2009. Caffeina. Available from : http://www.rimedionaturale.com. Accessed
at 18 Januari 2010.
Hermanto. 2007. Kafein, Peningkatan Pembakaran Lemak Dan
Performa Endurans. Available from : http://www.chem-is-try.org. Accessed
at 18 Januari 2010.
Irawan, Anwari. Kafein. Available from : http://pssplab.com. Accessed at 18 Januari 2010.
Rudy. 2009. Kafein dan gula: Mengapa pembangkit energi
ini bisa mempengaruhi waktu tidur anda? Available from : http://www.goblogin.com. Accessed at 18 Januari 2010.
Yosef. 2008. Kafein. Available from : http://yosefw.wordpress.com.
Accessed at 18 Januari 2010.
Untuk mengkode 1 asam amino diperlukan 3 rangkaian basa
nitrogen yang disebut dengan nama Triplet. Dengan sistem triplet akan
terbentuk 64 kode asam amino, sedangkan yang terbentuk asam amino hanya
berjumlah 20.
Proses
sintesis protein (polipeptida) baru akan diawali apabila ada kodon AUG yang
mengkode asam amino metionin, karenanya kodon AUG disebut sebagai kodon
permulaan (kode ‘start’).
B.Kodon Terminasi (Nonsense Codon = Stop Codon)
Berakhirnya proses sintesis polipeptida
apabila terdapat kodon UAA, UAG, dan UGA (pada prokariotik) dan UAA (pada
eukariotik). Kodon UAA,UAG, dan UGA tidak mengkode asam amino apapun dan
merupakan agen pemotong gen (tidak dapat bersambung lagi dengan double helix
asam amino) disebut sebagai kodon terminasi/kodon nonsense (kode ‘stop’).
Dengan adanya kodon permulaan dan kodon
terminasi, berarti tidak semua urutan
basa berfungsi sebagai kodon. Yang berfungsi sebagai kodon hanyalah
urutan basa yang berada di antara kodon permulaan dan kodon terminasi. Urutan
basa yang terletak sebelum kodon permulaan dan setelah kodon penghenti tidak
dibaca sebagai kodon.
C.Kodon Sinonim (Redundansi Codon)
Misalnya asam amino Phenilalanin
yang merupakan kode terjemahan dari kodon UUU atau UUC. Istilah yang diberikan
oleh para ahli genetika pada kelimpahan semacam ini adalah degenerasi
atau mengalami redundansi. Dapat dikatakan kode genetik bersifat
degeneratif dikarenakan 18 dari 20 asam amino ditentukan oleh lebih dari satu
kodon, yang disebut kode sinonimus. Hanya Metionin dan Triptofan
yang mempunyai kodon tunggal. Kodon sinonimus mempunyai perbedaan pada
urutan basa ketiga.
-Siswa dipanggil (3) untuk memilih
gambar mana yang termasuk pencemaran air, tanah, dan udara. Yaitu siswa yang :
§Ribut dengan temannya
§Siswa dibelakang
§Terlihat mengantuk
-Ada 3 kursi yang masing-masing
untuk pencemaran (dibuat labelnya).
-Setiap siswa memilih, ditunjukkan
pada semua temannya. Dan diletakkan pada kursi yang sesuai. Kemudian yang sudah
langsung kembali ke tempat duduknya.
-Siswa lain diminta diam dan tidak
memberi tahu.
-Siswa lain (3) ditunjuk satu-satu
untuk menjawab salah atau benar kemudian menjelaskan alasannya. Yaitu siswa
yang :
§Masih ribut dengan temannya
§Siswa dibelakang
§Masih terlihat mengantuk
-Guru membetulkan jawaban dan
mencatat di papan tulis.
12.Siswa yang lain (3) diminta untuk
mencari sumber pencemaran lain selain pada gambar.
13.Guru membenarkan jawaban,
menjelaskan akibatnya secara global dan mencatatnya.
14.Guru membagikan artikel bergambar
tentang issue lingkungan kepada 5 kelompok.
15.Guru meminta perwakilan kelompok
memberikan argumen dan solusi dari masalah tersebut.
16.Siswa yang lain (3) diminta
beragumentasi untuk penyebab masalah tersebut (dari aktivitas manusia).
17.Guru menambahkan kekurangnya dan
mencatatnya.
18.Siswa yang lain (3) diminta untuk
mencari solusi tentang masalah tersebut.
19.Guru menambahkan solusi lain dan
mencatatnya.
NB : Jumlah siswa yang terlibat
aktif (24)
C.Kegiatan
Penutup (15 menit)
1.Guru
membimbing siswa merangkum materi pelajaran hari itu.
2.Guru
menguatkan arti pentingnya menjaga lingkungan.
3.Guru
memberikan tugas rumah per kelompok kerja :
Siswa diminta untuk melihat sampah-sampah yang
ada dirumah mereka masing-masing.
-Kumpulkan
dan pisahkan antara sampah organik dan anorganik.
-Masing-masing
sampah dicatat dan dibuat barang daur ulang dari sampah tersebut. Sampah boleh
jenis apa saja.
-Hasil
daur ulang dikumpulkan minggu depan untuk dinilai oleh Guru.
Di daerah gurun dan kutub juga terdapat
tanah. Lapisan tanah pada daerah gurun dan daerah kutub ini terdapat pada
lapisan di bawahnya. Ketebalan pasir pada gurun dan es pada kutub berbeda-beda pada
berbagai tempat. Gurun sebenarnya juga merupakan tanah yang berbentuk pasir
melalui proses transformasi yang disebut dengan desertifikasi. Proses
ini dimulai dengan tanah kehilangan penutupnya yang berupa tumbuhan atau
rerumputan. Akibatnya, saat terjadi hujan atau angin kencang bagian atas tanah
(top soil) akan terkikis. Peristiwanya disebut erosi. Hal ini
menyebabkan tanah kehilangan lapisan suburnya tersebut. Selain itu tanah
kehilangan kemampuan untuk menampung air karena air hanya lewat saja di atas
permukaannya. Karena kurangnya kandungan air dan kelembapan udara sekitar maka
partikel-partikel tanah dapat dengan mudah tercerai berai akibat tidak adanya
molekul air sebagai pengikat partikel-partikel tanah. Ini lah yang menyebabkan
bentuk tanah pada gurun berupa partikel-partikel debu yang ukurannya sangat
kecil. Contoh terdapatnya tanah pada gurun adalah tumbuhan semak meskit yang
tumbuh di gurun Amerika Utara. Akarnya dapat menembus tanah sampai kedalaman 12
meter. Seperti yang dinyatakan di situs ilmiah yang terkenal www.worldwatch.org,
”Proses desertifikasi dapat membuat 135 juta orang di seluruh dunia kehilangan
tanahnya.”