Jumat, 22 Juni 2012

Biodiversitas Bunga Suci, Teratai

loading...
          Pernakah Anda melihat teratai? Hampir setiap orang mungkin akan menjawab pernah. Namun jika pertanyaannya kita tambah, pernakah Anda melihat teratai di habitat aslinya? Mungkin ada diantara kita yang menjawab pernah dan ada pula yang menjawab tidak pernah. Bahkan ada diantara kita yang tidak tahu di mana habitat asli bunga suci tersebut.
Apa sebenarnya teratai itu? Teratai (Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily atau waterlily. Di Indonesia, teratai juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus Nelumbo (lotus/seroja/padma). Teratai sudah dibudidayakan bangsa Cina sejak 1200 SM. Tanaman ini merupakan tanaman asli dari Timur Tengah, Asia, Australia dan New Guinea.[1]
Habitat asli teratai adalah pada air berlumpur, misalnya kolam yang dangkal, laguna, rawa-rawa dan ladang yang basah. Jadi, habitat asli bunga yang indah ini justru tidak indah dan kadang-kadang berbau tidak sedap. Loh, mengapa bunga ini justru dianggap sebagai bunga suci?
Istilah bunga suci sebenarnya berkembang dari mitologi. Bangsa Cina, Mesir, Yunani dan India menempatkan bunga teratai sebagai perlambang kesucian. Di Cina, Dewi Kwan Im, dewi welas asih pelindung kaum miskin digambarkan selalu duduk dalam singgasana bunga teratai. Lain halnya di India, mekarnya bunga teratai menjadi perlambang pencapaian kesempurnaan menuju nirwana. Dan di Mesir, teratai melambangkan kelahiran kembali Dewa Osiris. [2]
Ada sekitar  200 spesies tanaman teratai, 50 spesies di antaranya sudah dikenal dan dibudidayakan, yaitu: Nymphaea alba, Nymphaea amazonium, Nymphaea ampla, Nymphaea blanda, Nymphaea caerulea, Nymphaea calliantha, Nymphaea candida, Nymphaea capensis, Nymphaea citrina, Nymphaea colorata, Nymphaea elegans, Nymphaea fennica, Nymphaea flavovirens, Nymphaea gardneriana, Nymphaea gigantea, Nymphaea heudelotii, Nymphaea jamesoniana, Nymphaea lotus, Nymphaeae lutea, Nymphaea mexicana, Nymphaea micrantha, Nymphaea odorata, Nymphaea pubescens, Nymphaea rubra, Nymphaea rudgeana, Nymphaea stellata, Nymphaea stuhlmannii, Nymphaea sulfurea, Nymphaea tetragona dan Nymphaea tuberosa.[3]
Percaya atau tidak, hampir semua bagian tanaman teratai bisa digunakan sebagai bahan pangan. Daunnya bermanfaat untuk menurunkan panas, sakit kepala hingga diare. Jika daun dibakar (abunya) dapat menghentikan pendarahan pada paru-paru, hidung dan rahim karena efek homeostatic yang dimiliki. Daun teratai juga bersifat diuretic dan dapat mengobati diare. Dalam kuliner Cina, daun ini sering digunakan sebagai pembungkus makanan atau nasi agar baunya harum dan tahan lama.
Selain daun, biji teratai juga sumber pangan yang potensial karena kaya akan kandungan protein. Aneka kue, minuman atau puding lebih harum dan gurih dengan menambahkan biji teratai. Selain rasanya yang gurih, biji ini juga bermanfaat untuk kesehatan jantung, limpa dan ginjal. Efek astringen (mendinginkan dan mengikat selaput lendir) yang dimiliki dimanfaatkan untuk mengobati diare kronik. Efek sedatif (menenangkan) yang dimiliki juga berguna sebagai obat insomnia dan palpitasi (detak jantung cepat).
Umbi teratai dapat diolah menjadi acar, tumisan, keripik, dodol atau aneka dessert lainnya. Jika rajin mengkonsumsi, Anda bisa terbebas dari demam, batuk berdarah, tekanan darah tinggi dan wasir karena umbi ini mengandung Mucilage (lendir) yang sarat manfaat.
Wah, menarik bukan? Meskipun ia hidup di tempat yang kotor dan bau, namun ia dapat memberikan sejuta manfaat bagi manusia. Bahkan aromanya yang harum semerbak banyak digunakan dalam pengobatan energi bunga (flower’s Bach Remedies). Aroma teratai dipercaya memiliki kekuatan yang dapat meningkatkan vitalitas dan mempunyai efek menenangkan.
Jika ditinjau dari perspektif ekonomi, teratai cukup menjanjikan. Harga pasarannya saat ini berkisar antara 25 ribu-40 ribu, tergantung jenis dan ukurannya. Hidup dan pengembangbiakkannya sangat mudah, asal ada air dan lumpur.
Nah, tertarik untuk mencoba mengembangbiakkan?

Referensi :
[1] http://www.anneahira.com/bunga/teratai.htm
[2] http://budiboga.blogspot.com/2006/08/bunga-teratai.html
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/teratai.html
loading...

Berikan komentar Anda untuk kebaikan Kita bersama
EmoticonEmoticon